11 Cara Agar Transmisi Mobil Otomatis Awet dan Tidak Mudah Rusak

Mobil dengan transmisi otomatis kini makin digemari karena selain mudah digunakan, praktis, dan juga (seharusnya) minim perawatan. Kemacetan juga menjadi salah satu faktor larisnya mobil dengan transmisi otomatis. Bayangkan saja kalau pakai mobil manual di tengah-tengah kemacetan sampai puluhan kilometer, kaki kiri rasanya pegel dan sakit banget harus menggenjot kopling setiap saat.
Transmisi CVT Honda Jazz
Tuas Transmisi Otomatis
Selain itu, performa transmisi otomatis kini juga sudah bisa menyamai dan bahkan melampaui performa transmisi manual. Tak heran kalau beberapa perusahaan mobil kini sudah mulai meninggalkan transmisi manual, seperti BMW, Porsche, Aston Martin dan Ferrari.

Sayangnya, banyak yang merasa bahwa mobil otomatis lebih ruwet dalam merawat serta rawan mengalami kerusakan. Padahal, kalau kita tahu bagaimana menggunakan mobil bertransmisi otomatis dengan benar, maka transmisi otomatis juga bisa awet dan tidak mudah rusak.

Transmisi Otomatis BMW
Transmisi Otomatis BMW
Nah, di bawah ini adalah beberapa hal yang ternyata tidak boleh kita lakukan serta hal-hal yang harus kita patuhi/perhatikan ketika membawa mobil matic. Apa saja itu?
  1. Selalu menginjak rem saat memindahkan gear dari N ke R atau D. Pastikan saat perpindahan itu, mobil benar-benar sudah berhenti.
  2. Hindari langsung tancap gas setelah memindahkan gigi dari N ke D. Pas perpindahan gigi dari N ke D, komponen gearbox seperti torque converter dan shaft output tidak bisa bekerja dengan instan. Lebih baik, injak gas perlahan agar transmisi awet. 
  3. Jangan sering-sering melakukan perpindahan gigi saat RPM Tinggi. Pindah gigi saat putaran mesin tinggi bisa menyebabkan gesekan keras didalam transmisi yang mengakibatkan usia kopling didalamnya menjadi pendek atau cepet aus. Usahakan gunakan D saja ketika berkendara normal, tidak perlu merubah dari 1, 2, 3, D atau L, S, D ketika menjalankan mobil bertransmisi otomatis di jalan yang relatif datar.
  4. Gunakan fitur O/D (Overdrive) kalau ada ketika menyalip kendaraan. Fitur ini memungkinkan transmisi untuk pindah ke gigi di bawahnya dan menahannya agar tidak pindah gigi sehingga tarikan menjadi lebih cepat tanpa memaksa transmisi bekerja berlebihan. Fitur O/D hampir sama dengan kick down kalau untuk berakselerasi/menyalip kendaraan.
  5. Saat posisi mobil berhenti lama (misalnya lampu merah), transmisi harus dipindahkan ke posisi N, jangan dipindahkan ke posisi P apalagi di D. Saat posisi berhenti dan posisi di D, gearbox masih bekerja sehingga kopling bisa cepat aus.
  6. Saat parkir, jangan biasakan menggantung mobil pake P kemudian langsung matikan mobil (terutama di tempat yang kondisinya naik/turun). Biasakan setelah berhenti, injak rem kaki, pindahkan ke gigi N, tarik handbrake dulu, lepas rem kaki, pasti mobil akan bergerak sedikit (maju-muncur). Pastikan kondisi mobil sudah benar-benar berhenti baru pindahkan dari N ke P.
  7. Jangan menurunkan gigi di kecepatan tinggi. Biasanya kesalahan ini dilakukan pengemudi yang ingin melakukan engine braking selayaknya mobil bertransmisi manual. Bila dilakukan, gearbox bisa rusak, atau mobil mengalami gangguan kestabilan. Misalnya saat di D, kecepatan lebih dari 100 km/jam dan RPM sekitar 4000 kemudian tiba-tiba pindah ke gigi 2 atau L. Bisa hancur transmisinya.
  8. Jangan di derek dengan posisi penggerak rodanya menggelinding. Misalnya Avanza yang RWD, saat di- towing/diderek harus yang diangkat roda belakangnya, sehingga yang berputar adalah roda depan. Jadi dia diderek mundur. Untuk Honda Jazz yang FWD kebalikannya. Yang diangkat roda depan.
  9. Kalau pakai Shift Lock supaya bisa digeser ke Netral (saat parkir misalnya), mobil tidak boleh didorong jauh-jauh. Pastikan hanya mendorong mobil seperlunya.
  10. Ganti oli secara teratur di rentang waktu yang sudah ditentukan. Kadang di manual book hanya disebutkan periksa saja olinya tanpa ada waktu penggantian. Jangan pernah berpikir bahwa oli transmisi tidak perlu diganti.
  11. Selain ganti oli transmisi otomatis secara rutin, juga perlu kuras oli matik. Kalo ganti rutin, mungkin hanya perlu sekitar 3-4 liter, kalo kuras bisa sampai 7 liter oli.
Nah, itulah beberapa tips bagi pemilik mobil transmisi otomatis seperti saya, agar transmisinya awet. Jelas kan? Atau ada tambahan? Silakan tambahkan di komentar...

Post a Comment

3 Comments